Kemarin siang saya, Iyah, Dea dan Finda ke rumah Hana yang berada di kawasan Tlogosari. Kedatangan kami ke sana ingin mengganggu istirahat siang Hana dengan meminjam semua catatan dan materi-materi kuliah yang tidak kami miliki. Kebetulan lebih banyakan nggak punya dari pada punyanya. hehehe.. Emang dasar mahasiswa geblek dan nggak modal -____-
Pembaca blog yang budiman, mulai tanggal 2 Januari hingga dua minggu ke depan, saya dan teman-teman akan menghadapi ulangan akhir semester (UAS) kami yang pertama kali dengan menyandang predikat sebagai "mahasiswa".
*pasang iket kepala
Saat kami berada di tempat fotokopian dekat rumah Hana, ada sebuah percakapan nggak penting antara kami berempat (saya, Iyah, Dea dan Finda). Percakapan berikut ini sebenarnya dalam bahasa Jawa yang kemudian telah saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Finda: "Eh..gimana ni aku to takut sama UAS. Nilai kuis sama UTS ku kemarin udah jelek-jelek yo"
Iyah: "Iya, mana porsinya nilai UAS dikali lima lagi! Banyak banget yaaa"
Dea: "Halaahh, santai teman-teman, nggak usah dipikir."
Finda: "-___________- mbahmu deee!!" (maaf yang ini tidak diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia soalnya saya bingung nerjemahinnya)
Dea: "Kalau aku pengennya gimana caranya kita bisa dapet nilai bagus tapi nggak usah belajar"
Saya, Iyah, Finda: "DEAAAA....mana mungkinlaaahhh"
*pasang tampang garong (nggak pake kucing)
*bawa pentungan
Saya: "Eh, dosen yang susah buat nyari nilainya tu siapa aja sih?"
Dea: "Bu Arsa, Bu Elisa, Bu Hesti.. dah tu trio macan susah banget diambil hatinya."
Iyah: "Trus gimana dong biar nilai kita bagus? UAS nya nakutin nih"
Dea: "Kalau ajaaa para dosen itu telepon kita terus nyuruh kita untuk ke rumahnya buat nyapu, ngepel, bersih-bersih rumah trus nilai kita bisa jadi bagus, aku mau deh ngapain aja. Bahkan kalau perlu momong (mengasuh) anaknya aku relaaa"
Saya, Iyah, Finda: "iyaaaa deaa.. mau!!"
Saya: "Wah aku juga rela deh de jadi kayak pembokatnya tapi nilai kita ntar bagus. hahaha.."
Pembaca blog yang budiman, beginilah kalau otak sudah mulai pada eror -_____- maunya lewat jalan pintas aja. Jangan ditiru!
Akhirnya kami memutuskan buat belajar bareng sebagai solusi yang masuk akal.
Kemarin dengan begonya kami sempat terlintas pertanyaan kalau buku-buku itu kami bakar trus abunya diminum bisa beneran jadi pinter nggak sih?
Gini nih kalau udah frustasi, otak jadi ngaco nggak ketulungan.
Hfffffttt.... seperti kata Iyah, cuma bisa banyak-banyak berdoa aja pada yang diatas (bukan cicak!)
Semoga dua minggu ke depan kami diberi kelancaran, Aminnn
Oya, blog saya juga akan berhibernasi dulu yaa..
Jangan kangen sama saya
#plak!
Sekian postingan kali ini
Salam cinta, salam ceria, Wish us get tons of luck :)
Pembaca blog yang budiman, mulai tanggal 2 Januari hingga dua minggu ke depan, saya dan teman-teman akan menghadapi ulangan akhir semester (UAS) kami yang pertama kali dengan menyandang predikat sebagai "mahasiswa".
*pasang iket kepala
Saat kami berada di tempat fotokopian dekat rumah Hana, ada sebuah percakapan nggak penting antara kami berempat (saya, Iyah, Dea dan Finda). Percakapan berikut ini sebenarnya dalam bahasa Jawa yang kemudian telah saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Finda: "Eh..gimana ni aku to takut sama UAS. Nilai kuis sama UTS ku kemarin udah jelek-jelek yo"
Iyah: "Iya, mana porsinya nilai UAS dikali lima lagi! Banyak banget yaaa"
Dea: "Halaahh, santai teman-teman, nggak usah dipikir."
Finda: "-___________- mbahmu deee!!" (maaf yang ini tidak diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia soalnya saya bingung nerjemahinnya)
Dea: "Kalau aku pengennya gimana caranya kita bisa dapet nilai bagus tapi nggak usah belajar"
Saya, Iyah, Finda: "DEAAAA....mana mungkinlaaahhh"
*pasang tampang garong (nggak pake kucing)
*bawa pentungan
Saya: "Eh, dosen yang susah buat nyari nilainya tu siapa aja sih?"
Dea: "Bu Arsa, Bu Elisa, Bu Hesti.. dah tu trio macan susah banget diambil hatinya."
Iyah: "Trus gimana dong biar nilai kita bagus? UAS nya nakutin nih"
Dea: "Kalau ajaaa para dosen itu telepon kita terus nyuruh kita untuk ke rumahnya buat nyapu, ngepel, bersih-bersih rumah trus nilai kita bisa jadi bagus, aku mau deh ngapain aja. Bahkan kalau perlu momong (mengasuh) anaknya aku relaaa"
Saya, Iyah, Finda: "iyaaaa deaa.. mau!!"
Saya: "Wah aku juga rela deh de jadi kayak pembokatnya tapi nilai kita ntar bagus. hahaha.."
Pembaca blog yang budiman, beginilah kalau otak sudah mulai pada eror -_____- maunya lewat jalan pintas aja. Jangan ditiru!
Akhirnya kami memutuskan buat belajar bareng sebagai solusi yang masuk akal.
Kemarin dengan begonya kami sempat terlintas pertanyaan kalau buku-buku itu kami bakar trus abunya diminum bisa beneran jadi pinter nggak sih?
Gini nih kalau udah frustasi, otak jadi ngaco nggak ketulungan.
Hfffffttt.... seperti kata Iyah, cuma bisa banyak-banyak berdoa aja pada yang diatas (bukan cicak!)
Semoga dua minggu ke depan kami diberi kelancaran, Aminnn
Oya, blog saya juga akan berhibernasi dulu yaa..
Jangan kangen sama saya
#plak!
Sekian postingan kali ini
Salam cinta, salam ceria, Wish us get tons of luck :)