fadilla kurniasari

Dear pembaca blog yang budiman, hati-hati membaca postingan ini dapat menyebabkan meneteskan air liur, perut keroncongan dan pengen makan. Berikut ini bukanlah sebuah rekayasa, apabila ada kesamaan nama atau tempat maka itu adalah hal yang disengaja.
Kalau di kampus, inilah makanan favorit saya dan teman-teman saya. Tralalaaaa…… NASI AYAM KREMES *baca dengan logat doraemon
Jadi ini sebenernya cuman warung biasa di pinggir jalan depan kampus saya. Warungnya kecil, ada lesehan di dalam dan ada juga yang duduk di bagian luar. Ini cuman ayam digoreng biasa aja, trus ada suatu benda yang saya nggak tahu terbuat dari tepung atau apa dan itulah yang disebut si “kremes”. Pembaca blog yang budiman, ini ayam bukan sembarang ayam, rasanya enaaak sekali. #suer
Sedangkan sambelnya itu terbuat dari cabe hijau seperti sambal di rumah makan masakan Padang itu lho. Sambalnya juga nggak kalah enak deh. Pokoknya kami nggak ada bosennya nongkrong disini.
Harganya, kalau anda pesan ayam yang ukurannya kecil 5000 rupiah sedangkan kalau yang agak gede 6000 rupiah. Harganya terjangkau kan buat kocek mahasiswa. *pasang tampang mbak2 SPG
Makan disini penuh kisah. Pernah suatu ketika saya dan anak-anak 7 wonders (teman-teman saya, baca postingan sebelumnya tentang 7 wonders) makan di warung ayam kremes ini. Saat itu kami makan mepet banget waktunya sama jam kuliah. Kira-kira 15 menit lagi kuliah dan kami nekat saja makan di warung ini. Padahal dosennya habis ini killer bo’. Tapi apadaya karena tuntutan anaconda dalam perut kami yang meronta-ronta. Ini adalah soal perut! Soal hidup dan mati! *bawa pedang Diponegoro
Tapi, berbanding terbalik dengan si ibu penjual ayam kremes, beliau sangat santai dalam meladeni pembelinya. Gile nungguin tu ayam digoreng dulu cuy! Perasaan kami sungguh tak menentu. Setiap detik kami terus melototin jam di warung. Ketika si ayam kremes udah mateng sebagian saya mengusulkan supaya yang dikasih duluan yang makannya kayak putri Solo alias nggak bisa makan cepet. Dan ternyata saya dapet jatah akhir-akhir -___-
Kami makan tu ayam dengan sadis sama sekali tidak seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Ini benar-benar pemecahan rekor makan tercepat. Padahal itu ayam kan baru digoreng jadi panasnya nggak usah ditanya, tapi ini lidah dipaksa nelen aja. Kalau anda pernah mendengar istilah makan tanpa dikunyah mungkin yang terbesit dalam pikiran anda adalah makan mie atau bubur. Coba bayangkan kalau makan tanpa dikunyah itu pake ayam goreng. Itulah yang sedang terjadi pada kami. Selesai makan, tak lupa membayar, kami langsung bergegas ke kampus. Sembari menaiki tangga ke lantai dua, mulut saya masih goyang-goyang ngunyah suapan ayam terakhir tadi yang belum ditelen. Perut juga rasanya nggak karu-karuan dibuat jalan cepat kayak gini. Tapi syukurlah si dosen belum masuk dan kami nggak terlambat. Jadi nggak sia-sia pengorbanan kami.
180 derajat berbeda dengan pengalaman tadi kali ini di suatu pagi, kira-kira jam 9 setelah kuliah agama. Kami merasa ayam kremes warung itu enak, sayangnya waktu itu makannya buru-buru kayak mau kiamat. Kami berniat untuk menjajal ayam kremes itu lagi kali ini dengan penuh penghayatan. Begitu sampai disana eh, si ibu belom buka -____-
Finda lalu menanyakan pada ibu penjual bukanya jam berapa dan si ibu menjawab jam 10.00
Karena saking pengennya makan tu ayam kremes maka kami menunggu di rumah Dea sampai si ibu ayam kremes buka. Kemudian  ketika jam telah menunjukkan pukul 10.00 kami bergegas menuju warung ayam kremes karena si ibu penjual bilang bukanya jam 10.00
Tapi sampai sana ternyata si ibu belom siap -______- karena males balik lagi ke rumah Dea kami pun menunggu di warung saja. Sembari mengisi waktu, kami membantu ibunya nata warung. Angkat-angkat kursi dan meja pula. *modus biar dapet diskon
Daaan kami makan ayam kremes dengan santai, slow, penuh penghayatan. Rasanya enaaaak! Ini baru hidup :D
Sayangnya si ibu nggak ngasih diskon -_____-
Mulai sejak itu kami terus ketagihan makan disitu deh. Bagi anda yang ingin mencobanya saya sangat menyarankan. Letaknya di jl. Sarwo Edi Wibowo km 1 Plamongansari depan kampus STIFAR.
Pembaca blog yang budiman, sekian postingan saya kali ini. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca ;)
salam cinta, salam ceria, salam ayam kremes :) 
fadilla kurniasari

Hari Jumat kemarin ada berita gembira dari kampus. Matakuliah Biologi Sel Molekuler yang seharusnya dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB (jam yang nggak banget) ternyata saudara-saudaraaaa.. DITIADAKAN.
Yeeeeeeee *nebar kembang.
Berita gembira ini disambit  eh! disambut dengan gegap gempita penuh suka cita oleh seluruh mahasiswa STIFAR khususnya kelas A. Nah, di waktu libur dadakan ini saya dan anak-anak 7 wonders (baca postingan sebelumnya tentang “7 wonders”) memanfaatkannya untuk mengerjakan tugas matematika di tempat kos si Oky. Ini tugas dikumpulin hari Sabtu jadi ngerjainnya ngebut abis. Sekedar pemberitahuan, Oky adalah teman saya yang sebenarnya bernama Lia. Mengapa lantas dipanggil Oky? Ini dikarenakan mukanya yang miriiiiiiiiip banget sama mantan istri Pasha Ungu -Oky Agustina. Jadilah anak-anak pada manggilnya Oky Agustina.
Nah, setelah menyelesaikan tugas matematika tersebut teman saya Chil bilang pengen cari sepatu wedges. Nyari emang ada yang buang ya? Maksud saya beliii, saudara-saudara. Lalu saya, Iyah dan Dias menyatakan diri bersedia menemani Chil ke Matahari dan CL. Pulang dari kosan Oky kami berempat mampir dulu ke kosan Chil untuk sholat Dzuhur dan nganterin Chil ganti baju. Sambil menunggu adzan Dzuhur, saya main-main ke kamar Dinar, teman kami yang juga satu kos sama Chil. Disana ternyata ada Enggar sama Fitri Wulan yang lagi ngerjain tugas. Dinar ternyata ngajakin saya, Dias, Iyah dan Chil nonton Breaking Dawn. Tanpa pikir panjang lagi langsung kami iyakan ajakan Dinar. Enggar sama Fitri nggak mau ikut katanya karena sekarang lagi tanggal tua. Tanggal dimana dompet mereka sedang kekeringan. Si Blacky (hape saya) bergetar hebat pertanda ada telepon masuk. Si Blacky ini ada di dalem tas, pas mau ngambil eh malah kepencet reject. Dasar geblek aku! Mana pas aku baca yang telpon ternyata papa. Segera aku ketik pesan singkat ke papa “ada apa pa tadi telp?sorry kepencet”. Eh sialnya si Blacky lagi mati gaya nggak bisa ngirim sms gara-gara trouble. Jadinya pending deh. Dibuat ngecek pulsa juga nggak bisa. Bener-bener lagi bermasalah operator seluler saya saat itu.
Setelah itu saya ambil air wudhu dan sholat Dzuhur. Selesai sholat dzuhur saya kembali lagi ke kamar Dinar. Daaannnn perkataan Dias menohok saya, ternyata tadi itu belum adzan, huaaa saya berarti habis ini sholat lagi.
*jedukin kepala ke tembok.
Okelah tidak apa-apa. Ceritanya saya ini adalah hamba Allah yang rajin.
*pasang tampang ustadzah. Haha..
Setelah saya mengulangi sholat lagi dan setelah selesai prepare semuanya maka berangkatlah kami untuk nonton si Edward Cullen yang ganteng itu. Kami pergi naik motor dengan posisi seperti ini; saya dan Iyah boncengan naik motor Iyah, Si Dias dibonceng Dinar naik motor Dias (kalau anda baca postingan saya sebelumnya tentang 7 wonders anda akan tahu bahwa Dias tidak mungkin yang bawa motor), selanjutnya Chil bawa motornya sendiri. Cusss kami melesat ke jalanan kota Semarang yang panasnya naujubilah.
*ambil sapu tangan *ngelap keringat *meres sapu tangan
Kami parkir motor di parkiran masjid Baiturrahman Simpang Lima. Saya pandangi penampilan saya absurd banget. Kaos sekenanya dan sandal jepit. Ya! “sandal jepit”! Cukup memalukan untuk masuk mall. Tapi toh biarin deh cuek aja, emang tadi nggak ada niatan mau kesini. Kami segera menuju CL untuk berburu tiket nonton yang pukul 14.00. Waktu masuk ke CL, si Dias dengan pedenya jalan di depan mendahului kami berempat. Muncul ide iseng dari otak kami berempat. Kami jalan di seberang Dias biar tu anak ntar bingung waktu noleh ke belakang udah nggak ada kami berempat. Eh, begitu kami melaksanakan keisengan kami tersebut ada hal yang aneh. Masa iya si Dias nggak nyadar-nyadar kalau dia lagi jalan sendirian. Dias sama sekali nggak nyariin kami berempat. -__________-
Waktu kami lihat ke sekeliling kami Dias udah ilang! Kami mempercepat langkah kami dan kami tetap tidak menemukan Dias dimanapun sejauh mata memandang. Ini kami yang mau ngerjain kenapa malah dikerjain balik???????? Kami mencoba menghubungi hapenya dan nggak diangkat. Oya, si Blacky masih mati gaya. Trus Dinar dan Chil coba sms Dias. Saya lalu berfikir, bagaimana kalau Dias nggak bawa hape? Hadeeeeh… masak iya mau lapor ke recepsionis berita orang hilang. Nggak lucu kan?
Si Iyah juga ikut bikin rempong. “kunci motorku mana ya?” katanya dengan polos. Kalo udah kayak gini bau-baunya tu kunci masih nancep di motor deh. Dan benar saja waktu Iyah menggeledah seluruh isi tasnya, itu kunci nggak ada. Jadilah Iyah balik ke parkiran Baiturrahman nyari kunci di motornya. Beberapa saat setelah Iyah pergi ada sms dari Dias, ternyata tu anak udah antri tiket di Citra21. Waaahh bikin jantung deg-degan aja. Kami bertiga menyusul ke Citra21dan Iyah disms supaya langsung ke atas aja nanti baliknya. Sesampainya disana kami melihat antrean yang panjangnya kayak antrean sembako. Rameee banget. Setelah bertemu Dias, si Dias bilang bahwa tiketnya habis. Adanya yang sore. Kami nggak mau nonton yang sore, jadi kami memutuskan nonton di E-Plasa aja.
Turun ke bawah, trus keluar dari CL, kami berjalan agak cepat menuju E-Plasa. Menembus panasnya kota Semarang yang sangat aduhai, kami layaknya jogging di siang hari. Benar-benar tindakan yang menghasilkan keringat segede jagung. Saya perhatikan teman saya Dinar ini persis nenek saya, kalau nyebrang jalan pasti megangin tangan orang siapapun itu dan jalannya pelan-pelan.hahaha.. Memang sih jarak dari CL ke E-Plasa itu kelihatannya deket. Tapi kalau jalan apalagi setengah lari kayak gini lumayan capek juga. Saat melewati depan parkir E-Plasa, ada sebuah kejadian tragis yang memakan korban teman saya Dias. Kalau di tempat parkir mall atau hotel biasanya kan ada palang otomatis yang membuka dan menutup lagi saat mobil atau motor masuk area parkir. Ceritanya si Dias ini lewat dan pipi kanannya tertampar dengan sadis oleh ujung palang tersebut saat hendak menutup. Saya yang di belakang Dias melihat kejadian tersebut agak ngeri juga. Rasanya kayak nonton film Final Destination. Tapi setelah itu kami tertawa terbahak-bahak. Dan yang bikin dongkol, masnya yang jaga karcis dan nutup palang itu biasa aja nggak ada respon gimana kek. Bener-bener santai kayak di pantaiii -_____-
Sampai disana Dias langsung antre beli tiket. Suasana di E-Plasa lumayan sepi. Saya optimis pasti dapat tiket. Dias memanggil kami dan bilang bahwa tiket yang jam 14.45 adanya mencar-mencar. Jadi kami tidak bisa duduk berdekatan. Sempat bingung apakah mau ngambil itu tiket, kami berdiskusi cukup lama. Setelah diberitahu Dias bahwa pengantri di belakang kami kelamaan nunggu kami langsung mengiyakan saja. Jadilah kami akan nonton dengan tempat duduk yang berjauhan. Chil di bangku H, Dias di bangku G, Dinar di bangku F, aku di bangku E, sedangkan Iyah terdepak jauh di bangku B. Memang cukup menyedihkan karena itu tandanya kami tidak bisa ngobrol pas nonton filmnya. Saat melihat jam ternyata masih jam 14.00. Filmnya masih lumayan lama diputernya jadi kami memutuskan untuk makan dulu. Karena nggak mungkin makan di E-Plasa kami berjalan lagi menuju CL. Perjalanan yang melelahkan (lagi).
*pasang iket kepala.
Yang lucunya, tragedi “palang sial” terulang lagi -_____- kali ini mengintai Chil. Untung dia refleknya bagus. Itu palang persis berhenti di depan wajahnya. Hampir saja gigi Chil lepas semua tuh kalau kena palang sial. Si mas penjaga juga masih santaiiiiiiiii kayak di pantai -____-
Oya, blacky hape saya masih mati gaya. Masih nggak bisa buat sms dan telpon. Operator seluler kampret.
Setelah berpanas-panas ria dan berjalan bak seorang musafir kami sampai juga di CL. Lalu kami makan di Mr. BIG BURGER. Saya, Chil, dan Dias pesan cheese burger sedangkan Iyah dan Dinar pesen steak. Iyah aneh-aneh lagi, pesen steak kok nyari nasi -______-. Dia juga alergi sama burger bahkan ngeliat aja nggak mau. Yang pesan burger bisa segera melahapnya dengan cepat tapiiiiiiiiiiiiii steak pesenan Dinar sama Iyah tak kunjung datang. Sampai jam menunjukkan bahwa sebentar lagi filmnya dimulai itu steak belum mateng juga. Masaknya di Arab kali yah? Si Dinar dan Iyah mulai bingung gimana makannya, akhirnya saya mengusulkan ambil bon aja bilang sama kasir makanannya diambil ntar jam 5 sore aja habis nonton. Merekapun setuju. Setelah urusan steak beres kami berjalan (setengah lari) lagi balik ke E-Plasa. Benar-benar hari yang melelahkan.
*kencengin iket kepala.
Dinar masih megang tanganku kayak nenek-nenek kalau nyebrang. Si Blacky juga masih mati gaya. Operator seluler payah.
Sesampainya di E-Plasa kami mulai mempersiapkan diri buat nonton film yang dimainkan oleh Kirsten Stewart dan Robert Pattinson ini. Setelah mendapatkan tempat duduk masing-masing dengan dibantu oleh mbak-mbak dalam bioskop saya mengamati tempat duduk di sebelah saya. Satu deret kesamping kosong dan isinya cuma saya. Sebuah pesan singkat masuk di hape saya yang satunya (bukan blacky). Ternyata dari Iyah. Dia tau kalau bangku sebelahku kosong. Saya suruh pindah aja dekat saya mumpung kosong, tapi si Iyah nggak berani. Katanya gimana ntar kalau yang punya dateng. Saya jawab “yaudah kamu pindah lagi..hahaha.” dan tu anak nggak bales lagi sms saya
Film pun dimulai. Di bagian awal cerita isinya hmmm…. Lumayan bikin nganga. Ya gitu deh banyak adegan-adegan yang aduhai. Tak lama kemudian datang segerombolan anak SMA yang berisik banget. Eh, ternyata mereka itu duduk di satu deret kosong di sebelah saya. Udah gitu waktu lewat pada nginjekin kaki saya. *melototin *ngelempar sandal
Selama kurang lebih satu setengah jam kisah vampir ini kami tonton dan lumayan seru di bagian akhir. Sayangnya ini cuman sampai part 1 masih ada lanjutannya part 2 tahun depan. Keluar dari teater kami mendiskusikan film dan bertemu Eka, Ica, sama Dian yang notabene teman kami juga. Mereka ternyata akan menonton film yang sama. Lalu kami kembali ke CL untuk menemani Iyah dan Dinar yang belum sempat menyantap steak mereka. Si blacky mulai waras. Saya menerima sebuah pesan singkat dari ayah saya. Jamnya tapi kok siang hari???? Ini isi pesan dari papa:
Kamu liat matahari ada yg bgus skarang
Saya termenung sejenak memikirkan maksud pesan singkat ayah saya. Apa si papa ini lagi di Matahari dan liat ada diskonan barang stok baru yang bagus-bagus? Tau ah, sayapun tidak membalas sms tersebut.
Setelah Iyah dan Dinar menghabiskan steaknya kami menuju Al-Fath, sebuah toko busana muslim. Disana kami hendak numpang untuk menunaikan sholat Asar. Selesai sholat asar, si Chil muring-muring minta ditemenin beli sepatu wedges. Baru-baru ini saya tau ternyata sang pacar yang sedang studi di Solo mau ke Semarang. Hmmmmmmmm pantesaaaan -___-. Tapi berhubung saya nggak mau pulang kemaleman dan jalanan menuju rumah adalah jalur macet jadi saya dan Iyah pulang duluan sedangkan Chil, Dias dan Dinar masih hunting sepatu wedges.
Sampai di rumah, udah Maghrib dan saya dianter Iyah sampe depan pintu pager. Iyah emang baik *cuphug :D
Yang bukain pintu ternyata papa, langsung saja saya nanya maksud sms beliau tadi. Eh ternyata aku bego banget. Maksud papa tuh aku suruh lihat matahari beneran (bukan matahari department store). Waktu siang tadi ada fenomena HALO atau matahari bercincin -_______-
Hhuuuuuffffttttt ini hari yang melelahkan tapi lucu dan menyenangkan ;)
Baiklah pembaca blog yang budiman, sekian postingan saya kali ini. Thanks for visit my blog
Salam cinta, salam ceria :)  

fadilla kurniasari
Tahukah anda film kartun Sponge Bob Square Pants?
Pernahkah anda menonton kartun Sponge Bob Square Pants?
Buat anda yang tidak tahu maka seperti kata Pakdhe Tukul Arwana “NDESSSOOO”
Baiklah pembaca yang budiman, mumpung saya sedang berbaik hati maka saya akan menjelaskannya pada anda. *ambil kitab dongeng. Duduk yang manis dan simak baik-baik. Cekidot
Sponge Bob Square Pants adalah sebuah film kartun yang disutradarai oleh Stephen Hillenburg. Tokoh utama dalam film kartun ini adalah sebuah spons hidup berwarna kuning yang sangat polos dan baik hati. Film kartun yang diproduksi oleh Nickelodeon ini mengambil setting di bawah laut dan sebuah kota bernama Bikini Bottom. Spongebob, tokoh utama dalam film kartun ini berteman dengan makhluk dasar laut dan bekerja di sebuah restoran mini milik seekor kepiting bernama Mr. Krab yang menjual burger Krabby Patty. Saya sangat menyukai film kartun ini karena masing-masing tokoh didalamnya memilki karakter yang hidup. Masing-masing memiliki karakter yang sangat dapet feelnya. Ibaratnya kalau di film manusia tuh aktingnya keren.
Nah, si Spongebob ini memiliki sahabat sekaligus tetangga seekor bintang laut berwarna pink yang bernama Patrick. Saya paliiiiiiiiiiiiing suka dengan yang namanya Patrick ini. Eniweii, menurut anda mungkin si Patrick ini adalah sosok yang sangat bodoh dan jorok. Tapi justru dari kebodohannya itu saya suka sama Patrick. Menurut saya, Patrick juga memilki sisi positif yang bisa kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya adalah seperti yang akan saya paparkan berikut ini:
1. hidup sederhana dan bersahaja
Patrick ini adalah seekor bintang laut yang tinggal di sebuah rumah sederhana entahlah saya kurang tahu tepatnya tapi, menurut saya bentuk rumahnya itu seperti batok kelapa yang terbalik. Patrick ini sangat bersahaja, di dalam rumahnyapun tidak banyak terdapat perabot. Bahkan ia juga tidak membuat pintu dan jendela di rumahnya untuk menghemat biaya pembangunan. Kalau ia ingin masuk atau keluar rumah, tinggal angkat saja itu batok kelapa. Patrick juga tidak suka pakai baju mewah. Kalau pergi kemanapun ia hanya mengenakan celana berwarna hijau kesukaannya. Satu lemari Patrick isinya hanya celana hijau. Patrick bersahaja kan?
2. setia kawan
Patrick tidak pernah punya musuh walaupun banyak yang tidak menyukainya. Ia juga sangat setia dengan Spongebob. Berkat kebodohan serta kepolosan Patrick, persahabatannya dengan Spongebob awet hingga sekarang.
3. tidak mata duitan
Patrick tidak bekerja seperti Spongebob, karena materi bukanlah hal yang penting bagi Patrick. Ia juga tidak pernah menghitung uangnya seperti Mr. Krabb. Ini dikarenakan Patrick tidak pandai matematika.
4. tidak mudah tersinggung
Patrick bodoh, itu adalah fakta yang tak terbantahkan. Tapi Patrick tidak pernah kesal apabila orang mengatainya bodoh. Yang ada teman-teman Patrick kesal dengan kebodohan Patrick.
5. tidak gila hormat
Patrick tidak pernah mendapat peringkat satu di ujian kelas mengemudi ataupun mendapat penghargaan sebagai karyawan terbaik seperti Spongebob. Tapi Patrick tak pernah memilki sifat iri seperti Squidwald.
6. tidak pernah menyinggung perasaan teman
Saat Patrick berada di dekat Spongebob yang waktu itu sedang berbau tidak sedap, ia tidak komentar terhadap bau mulut Spongebob. Patrick kan tidak punya hidung.
7. percaya diri
Patrick sangat percaya diri dan tidak pernah minder, pada suatu episode ia pernah berkata “Aku jelek dan Aku bangga”
8. Patrick itu sebenarnya pintar
Mungkin anda seringkali tidak menyadari hal ini. Namun, pernahkah anda mencermati bentuk kepala Patrick? Dengan bentuk kepala runcing seperti itu maka volume otak Patrick otomatis tentunya jauh lebih kecil bila dibanding teman-temannya. Bandingkan dengan Squidwald yang kepalanya segede itu. Berarti dapat kita simpulkan Patrick itu termasuk pintar dengan ukuran otak sekecil itu.  
Nah, terbukti kan kalau si Patrick ini bisa menjadi teladan bagi kita. Banyak kebaikan-kebaikan Patrick yang bisa kita tiru.
Baiklah pembaca blog yang budiman, sekian postingan saya kali ini.  
Salam cinta, salam ceria, I LOVE YOU PATRICK STAR :)



fadilla kurniasari
Belajar dari sebuah pengalaman, saya dan sahabat-sahabat saya semasa SMA nyaris bertengkar hanya dikarenakan sebuah status. Pembaca yang budiman, untuk postingan kali ini saya akan sedikit lebih serius dari postingan-postingan sebelumnya. Oleh karena itu, silahkan kencangkan sabuk pengaman anda dan duduk yang manis untuk menyimak baik-baik penuturan saya.

Sebagai anak muda yang jiwanya masih bergejolak, tentu saja kita sering mengamati keadaan di sekitar kita dan mencoba menginterpretasikan sesuai pemikiran kita untuk kemudian diapresiasikan dengan penuh percaya diri dalam bentuk "opini"

Yang namanya "opini" itu tentu saja macamnya bisa dalam bentuk:
1. membenarkan atau setuju
2. menyalahkan atau tidak setuju

Hal ini yang sedang dialami saya dan sahabat SMA saya baru-baru ini.

Satu hal dasar dari yang namanya "OPINI" adalah konteks "benar" dan "salah" masing-masing orang adalah berbeda. Setiap individu tidak selalu memiliki point of view yang sama, oleh karena itu ketika kita dibenturkan dengan perbedaan "OPINI" maka masing-masing pasti tetap membenarkan pemikirannya serta menyalahkan pemikiran orang lain.

Hal inilah yang sempat membuat persahabatan saya dengan sahabat SMA saya nyaris di ujung tanduk.

Setelah saya menelaah dalam-dalam hal ini, tentunya dengan mengesampingkan emosi dapat saya tarik sebuah kesimpulan.
"Merangkai kata yang baik itu tidak mudah"

Sebuah kalimat dapat diinterpretasikan secara berbeda bila dibaca oleh individu yang berbeda.

Dalam era kemajuan teknologi seperti saat ini, tentunya anda semua sudah akrab dengan yang namanya jejaring sosial. Nah, di dalam jejaring sosial ini seringkali kita mengemukakan opini kita. Ketika opini kita sudah dishare kepada publik maka rangkaian kata yang kita susun itu akan menjadi milik publik. Setiap orang yang membaca status atau twit anda tentu saja tidak semuanya akan sepaham dengan anda.  Saat ada orang yang tidak sependapat dengan opini anda maka bukan salahnya apabila orang tersebut protes pada anda.

Saya simpulkan bahwa dalam suatu "opini" itu sangat nyaris tidak mungkin untuk menemukan suatu objektifitas. Apa yang menurut si A benar menurut si B salah. Namun kita tidak dapat menyimpulkan si A ataukah si B yang benar.

Solusi terbaik dalam kasus seperti ini yaitu cobalah untuk mempertimbangkan lebih jauh kalimat apa yang akan anda pakai untuk mengemukakan "opini" anda. Khususnya apabila anda share "opini" anda pada publik.

Menghargai "opini" orang lain itu sangat perlu, namun memaksakan "opini" yang tidak boleh.

Perdebatan mengenai perbedaan "opini" tidak akan pernah ada habisnya, tidak akan pernah ketemu titik temunya. Namun mengapa tidak kita jadikan kata "ini opiniku itu opinimu" sebagai jalan tengah. Anda tetap pada jalan anda dengan tetap menghargai jalan orang lain dan orang lain tetap berjalan pada jalannya sendiri namun tetap menghargai jalan anda. Tidak perlu ada keributan atau perdebatan yang sia-sia, kita juga tak perlu kehilangan mood kita hanya karena membaca status orang lain di jejaring sosial yangmana tidak kita setujui.

Semua orang bebas berpendapat, bebas beropini. 

Manusia adalah hal yang kompleks dan beragam. Kalau hanya karena perbedaan opini saja bisa menimbulkan suatu perpecahan, permusuhan maka alangkah mengerikannya dunia ini.

Syukurlah saya dan sahabat saya bisa melalui fase klimaks ini dan kami tetap berdiri kokoh di bawah payung persahabatan.

sekian postingan saya
salam cinta-salam ceria :)
salam perdamaian
fadilla kurniasari
Berikut ini adalah gambar pohon harapan yang dibuat oleh sekelompok mahasiswa dan mahasiswi absurd. Aku, Iyah, Dea, Finda, Chil, Dias dan Alim.

Jadi kami menggambar (gambar yang sangat jelek) sebuah pohon (walau bentuknya tidak mirip pohon) dan di pohon tersebut kami menuliskan harapan-harapan kami selama 4 tahun ke depan.
ide nggak mutu ini tercipta dari kepala si Dea pada saat pelajaran kimia farmasi. Kata Dea, ia pernah membuat yang seperti ini saat duduk di bangku SMA bersama teman-temannya dulu. Menurutnya, kadang apa yang ditulis disitu bisa benar-benar terkabul. Dengan penuh kepolosan kami mencoba merealisasikan apa yang Dea ceritakan.

Sebuah kertas binder kucel mulai diisi dengan coretan tinta hitam. (sekedar info, itu kertas binder saya. Ternyata hanya saya yang paling modal -__-)
Gambar pohon ini tidak jelas bentuknya. Persis gambar anak TK (mungkin lebih parah). Pohon ini juga tidak bisa didefinisikan termasuk pohon mangga, jambu atau apa. Yang lebih nggak penting lagi ini kenapa ditambah gambar ayam segala -____-
berikut adalah isi harapan-harapan kami yang ditulis di pohon harapan, cekidot:

1. Dea
"nilai minimal B" (ini efek habis UTS)
"langsing" (harapan yang menggambarkan Dea banget. Harapan yang satu ini cuman Dea yang nulis. haha)
"semua yang ditulis disini terkabul" (paling suka nih sama kalimat yang satu ini)
"lulus 4 tahun" (kalo ini mah harus de)
2. Finda
"lulus 3,5 tahun" (ini agak berat deh. haha maaf fin. tapi tetep amin deh)
"nggak ada matakuliah yang mengulang" (SETUJU SEKALI)
"nilai A/B" (ckck..harapan yang paling banyak diminta rata-rata soal nilai) *pasang tampang muka dosen
3. Chil
"dapat pekerjaan yang baik, sukses" (waah pikiran yang sangat dewasa) *manggut-manggut
"melanjutkan apoteker S2 di UGM" (waah kalo ini aku juga mau! amin deh non)
4. Dias
"lulus tepat waktu 4 tahun dan IPK>3,5" (harapan yang sangat mencerminkan mahasiswa. amin juga deh) *benerin dasi
"menjadi orang yang sukses dunia-akhirat" (cadasss) *pasang tampang ustadzah
5. Iyah
"lulus 4 tahun dan IPK 3,5" (kalau pengen terkabul ya jangan hobi bolos dong mbakyuu)
"bisa masuk dokter juga" (nggak ngerti, ni anak nggak nyambung banget. kuliah farmasi kok pengen  jadi dokter -__-)
"dapat suami yang OK semuanya" (kebelet kawin ya ni anak?????)
6. Alim
"IPK 3,5 bisa bahasa Inggris dan sukses jadi pengusaha" (nggak apa-apa lim, kalau gagap Inggris. Kamu berarti warganegara Indonesia yang baik) *bayangin  muka si dosen b.inggris *kabur
7. aku sendiri
"nilai minimal B" (kalau A semua juga nggak nolak. hahaha impossible!)
"be a lucky girl" (simple tapi ajib banget. mantap dah kalimat ini)
"dapet pacar Oke" (ketahuan deh ya jomblo buka lowongan pacar)

itulah tadi harapan-harapan yang kami tulis di pohon harapan. Masalah terkabul atau tidak yah namanya juga harapan. Boleh dong ngarep. Gratis juga kok. Harapannya juga macem-macem. Dari mulai edisi waras, polos, curcol, nggak masuk akal sampai rada sableng. Bila saya ilustrasikan, pasti anda membaca postingan ini dengan raut ekspresi seperti ini:   -___________________________-

mungkin anda berfikir kami ini  kekanak-kanakan? atau nggak mutu banget? atau mungkin juga tolol?
yes, we are
namun, hal sesepele ini bisa memberi motivasi dan energi positif bagi kami. Selain itu, ketika nanti lulus dari bangku kuliah kemudian bekerja hingga akhirnya berumah tangga, besok kami pasti akan merindukan kelakuan 'nggak penting banget' seperti ini dan mengenangnya sambil tersenyum. *ambil sapu tangan *menghapus air liur *eh! air mata maksudnya

baiklah pembaca blog yang istrinya pak diman (baca: budiman) sekian postingan saya kali ini. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca postingan saya. Keep blogging and always visit my blog ;)

salam cinta, salam ceria and keep absurd! :)